Pendahuluan
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi di segala bidang,
berbagai perkembangan itu semakin kuat sejalan dengan tuntutan reformasi dan
globalisasi. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing untuk menghadapi tantangan
era globalisasi.
Sumber
daya manusia yang berkualitas akan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki
suatu bangsa dan Negara. Salah satu upaya untuk membina dan membangun sumber
daya manusia yang berkualitas adalah dengan memberikan pendidikan formal,
pendidikan di dalam keluarga maupun pendidikan di dalam masyarakat. Pendidikan
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia.
Prestasi
merupakan salah satu hal sangat penting dalam mengukur kecerdasan kehidupan
bangsa. Prestasi adalah hasil usaha yang telah dicapai oleh mahasiswa dari
kegiatan belajar mengajar yang dapat merubah tingkah laku mahasiswa menjadi
lebih baik, sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku yang meliputi aspek
pengetahuan, ketrampilan dan aspek yang lain sebagai hasil dari pengaaman dan latihan. Menurut
pendapat Tirtonegoro (2001:43) “prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran
serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam
periode tertentu”. Sedangkan menurut Sukmadinata (2003: 101) “prestasi belajar
adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan potensial atau kapasitas yang
dimiliki seseorang” Berdasarkan uraian diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
setiap mahasiswa setelah melalui proses belajar mengajar dan hasil tersebut
dapat berupa nilai angka maupun huruf dalam jangka waktu tertentu guna mencapai
hasil yang ingin dituju.
Prestasi
belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa variable dintaranya penggunaan media
pembelajaran dan kekatifan. Media pembelajaran merupakan sarana prasarana pengajaran
yang menunjang kegatan dalam perkuliahan. Media pembelajaran dapat menunjang
kelancaran proses belajar mengajar, untuk itu banyak anjuran penggunaan media
pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun non formal. Media selain digunakan untuk mengantarkan
pembelajaran secara utuh, dapat juga digunakan untuk menyampaikan bagian
tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi.
Media selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga digunakan
untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan
penguatan maupun motivasi. Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat atau sarana komunikasi yang
digunakan untuk proses pembelajaran.
Disamping
media pembelajaran yang mempengaruhi prestasi belajar adalah keaktifan belajar
mahasiswa. Peserta didik yang terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar akan rajin dalam
mengikuti perkuliahan, jika belum jelas maka mahasiswa akan bertanya kepada
dosen atau temannya sedangkan mahsiswa yang kurang aktif cenderung diam jika
ada materi yang belum jelas dan malu bertanya, sehingga mahasiswa menjadi tidak
suka mengikuti perkuliahan tersebut. Hal ini akan mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa.
Keaktifan
belajar peserta didik sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar karena
apabila pesrta didik aktif maka kegiatan belajar mengajar akan menarik, di mana
peserta didik akan termotivasi dalam kegiatan belajar mengajar karena dalam
belajarnya merasa nyaman dan ada hal yang perlu dipersaingkan diantara mereka
dan dapat meningkatkan prestasi belajar mereka. Pendapat lain dikemukakan
Soemanto (2003:107) macam-macam keaktifan belajar yang dapat dilakukan oleh
siswa dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut: 1) Mendengarkan. 2)
Meraba. 3) Memandang. 4) Menulis atau mencatat. 5) Membaca. 6) Membuat
ringkasan. 7) Membuat table, diagram dan bagan.8) menyusun kertas kerja. 9)
Mengingat. 10) Berfikir. 11) Latihan atau praktek. Dapat disimpulkan bahwa keaktifan
dalam proses pembelajaran meliputi turut serta dalam mengerjakan tugas belajar,
melibatkan dalam proses pemecahan masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesui
dengan petunjuk dosen, menilai kemampuan dirinya dari hasil yang diperolehnya,
melatih diri dalam menyekasikan soal dan permasalahan sejenisnya, menggunakan
kesempatan yang telah diperolehnya dalam menyelesaiak permasalahan sejenis,
memperhatikan guru, bertanya dan mengeluarkan ide dan gagasannya.
Penelitian
ini menggunakan mata kuliah kewirausahaan sebagai sarana menggali data prestasi
mahasiswa, dimana mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang hampir keseluruhan
merupakan teori, untuk itu media dan keaktifan sangat diperlukan guna
meningkatkan prestasi belajarnya.
Metode Penelitian
Penelitian
ini deskriptif kuantitatif karena penelitian ini tertuju pada pemecahan masalah
yang akan diteliti dengan menggambarkan suatu objek penelitian yaitu mencari
data-data yang berhubungan dengan prestasi belajar karena adanya pengaruh dari
media pembelejaran dan keaktifan belajar
mahasiswa dan pada penyajian datanya melibatkan perhitungan atau angka.
Subjek
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan akuntansi UMS
angkatan 2009/2010, sedangkan objek penelitian ini dilaksanakan di Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Waktu penelitian ini dilaksankan pada bulan Desember
sampai dengan bulan April. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa studi pendidikan akuntansi UMS angkatan 2009/2010, sampel
yang diambil sebanyak 75 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan teknik random sampling, data yang diperlukan
diperoleh melalui angket yang sebelumnya telah diujicobakan dengan uji
validitas dan reliabilitas. Subjek uji coba angket adalah 20 mahasiswa yang
bukan anggota sampel, tetapi dalam populasi yang sama dengan subjek penelitian.
Uji instrument analisis yang digunakan adalah uji validitas dan uji
reliabilitas. Uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan reliabilitas.
Teknik analisis data yaitu uji regresi linier berganda, uji F, uji t dan
sumbangan relative dan efektif.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Uji Validitas Angket Penggunaan Media Pembelajaran
Uji
validitas yang dilakukan adalah validitas internal, yaitu konsistensi masing-masing item
dengan item keseluruhan, yaitu dengan cara mengkorelasikan masing-masing item dengan item
keseluruhan menggunakan korelasi product
moment. Kriteria uji validitas adalah, item dikatakan valid jika harga rhitung
> rtabel.
atau nilai signifikansi < 0,05 dan item dikatakan tidak valid jika harga rhitung
< rtabel
atau nilai signifikansi > 0,05. Dari hasil perhitungan SPSS terdapat
diketahui bahwa tidak semua
item dinyatakan valid, dinyatakan valid jika memiliki nilai rhitung
> rtabel dan nilai signifikansi < 0,05. Kemudian terdapat
2 item soal yang dinyatakan tidak valid karena memiliki
nilai rhitung <
rtabel dan nilai signifikansi >
0,05. Dengan
demikian soal angket yang valid
dapat
digunakan sebagai instrumen penelitian selanjutnya. Sedangkan untuk angket yang tidak valid dikeluarkan.
2.
Uji Validitas Angket Keaktifan Belajar Mahasiswa
Uji
validitas yang dilakukan adalah validitas internal, yaitu konsistensi
masing-masing item dengan item keseluruhan, yaitu dengan cara mengkorelasikan masing-masing item dengan item
keseluruhan menggunakan korelasi product
moment. Kriteria uji validitas adalah, item dikatakan valid jika harga rhitung
> rtabel
atau nilai signifikansi < 0,05 dan item dikatakan tidak valid jika harga rhitung
< rtabel
atau nilai signifikansi > 0,05. Dari hasil perhitungan SPSS diketahui bahwa tidak semua item dinyatakan valid, dinyatakan valid jika memiliki nilai rhitung
> rtabel dan nilai signifikansi < 0,05. Kemudian terdapat
2 item soal yang dinyatakan tidak valid karena memiliki
nilai rhitung <
rtabel dan nilai signifikansi >
0,05. Dengan
demikian soal angket yang valid
dapat
digunakan sebagai instrumen penelitian selanjutnya. Sedangkan untuk angket yang tidak valid dikeluarkan.
3. Uji Reliabilitas Angket
Uji
reliabilitas angket dilakukan menggunakan rumus alpha. Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien
reliabilitas soal angket
variabel penggunaan media pembelajaran sebesar 0,918. Dan
variabel keaktifan belajar mahasiswa reliabilitasnya sebesar 0,832. Berdasarkan nilai koefisien reliabilitas tersebut dapat dikatakan bahwa angket penggunaan
media pembelajaran dan angket keaktifan belajar mahasiswa memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.
Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas, maka dapat simpulkan
bahwa angket tersebut
sudah layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Berdasrkan hasil uji
yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa angket yang digunakan sudah layak
untuk digunakan sebagai instrumen penelitian
4.
Uji Prasyarat Analisis
a.
Uji Normalitas
Ringkasan Uji
Normalitas
Variabel
|
N
|
Harga L0
|
sig.
|
Kesimpulan
|
Lhitung
|
L0,05,75
|
Penggunaan
Media Pembelajaran
Keaktifan Belajar Mahasiswa
Prestasi Belajar Mahasiswa
|
75
75
75
|
0,077
0,096
0,101
|
0,102
0,102
0,102
|
0,200
0,081
0,055
|
Normal
Normal
Normal
|
Dari Tabel di atas diketahui harga Lhitung < Ltabel dan nilai signifikansi > 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing variabel berdistribusi normal.
b.
Uji Linieritas
Ringkasan Uji Linearitas
Variabel
yang diukur
|
Harga
F
|
sig.
|
Kesimpulan
|
Fhitung
|
FTabel
|
X1Y
X2Y
|
0,764
0,744
|
F0,05;16,57 = 1,824
|
0,684
0,738
|
Linear
Linear
|
Diketahui bahwa hasil uji linearitas
diperoleh harga Fhitung <
Ftabel
dan nilai signifikansi > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan
antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dalam bentuk
linear.
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Rangkuman Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Variabel
|
Koefisien Regresi
|
t
|
Sig
|
Konstanta
|
17,742
|
2,047
|
0,044
|
Penggunaan
Media Pembelajaran
|
0,693
|
2,893
|
0,005
|
Keaktifan Belajar Mahasiswa
|
0,602
|
3,046
|
0,003
|
F hitung = 16,996
R2 = 0,321
|
Berdasarkan Tabel di atas diperoleh persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut: Y = 17,742 + 0,693X1 + 0,602X2. Persamaan tersebut berarti bahwa prestasi
belajar mahasiswa dipengaruhi oleh penggunaan media pembelajaran dan keaktifan
belajar mahasiswa.
Pembahasan
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran dan keaktifan belajar mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap prestasi
belajar mahasiswa. Hal
ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 17,742 + 0,693X1 + 0,602X2, berdasarkan
persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-masing variabel
independen bernilai positif, artinya variabel penggunaan media
pembelajaran dan keaktifan belajar mahasiswa secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap prestasi belajar mahasiswa.
1.
Hubungan penggunaan media pembelajaran
terhadap prestasi belajar
Hasil
uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel penggunaan
media pembelajaran (b1)
adalah sebesar 0,693 atau positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi linear berganda untuk variabel penggunaan media
pembelajaran (b1)
diperoleh thitung
> ttabel, yaitu 2,893
> 1,993 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,005, dengan sumbangan relatif sebesar 48,3% dan sumbangan
efektif 15,5%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik penggunaan
media pembelajaran akan
semakin tinggi prestasi belajar mahasiswa. Sebaliknya semakin rendah penggunaan media pembelajaran, maka semakin rendah pula prestasi belajar mahasiswa. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hamalik dalam
Arsyad (2007 : 15) menyebutkan bahwa penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu dalam
keefektifan belajar dalam menyampaikan
pesan dan ini pelajaran , media pembelajaran juga dapat membantu mahasiswa
dalam memahami mata kuliah sehingga meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
2.
Hubungan keaktifan belajar terhadap
prestasi belajar
Hasil
uji hipotesis kedua diketahui
bahwa koefisien regresi dari variabel keaktifan belajar mahasiswa (b2) adalah sebesar 0,602 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel keaktifan
belajar mahasiswa
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan uji t untuk variabel keaktifan belajar mahasiswa (b2) diperoleh thitung > ttabel,
yaitu 3,046 > 1,993
dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,003, dengan sumbangan relatif sebesar 51,7% dan sumbangan efektif 16,6%. Berdasarkan
kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik keaktifan belajar mahasiswa akan semakin tinggi prestasi
belajar mahasiswa,
demikian pula sebaliknya semakin rendah keaktifan belajar mahasiswa akan semakin rendah prestasi belajar mahasiswa.
Hal tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Syaiful Bahri
Djamarah (2002 : 38) dan dapat disimpulkan bahawa keaktifan
belajar juga memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, prestasi
belajar dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya dalah keaktifan belajar
dalam memperoleh prestasi yang baik tentunya mahasiswa harus belajar semakin
aktif mahasiswa aktif dalam pembelajaran maka semakin tinggi juga prestasi
belajarnya, karena aktif dalam belajar pemahaman tentang pembelajaran akan
semakin baik pula dan itu mempengaruhi presatasi belajarnya.
3.
Hubungan penggunaan media pembelajaran
dan keaktifan belajar terhadap pretasi belajar
Berdasarkan
uji keberartian regresi linear berganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel,
yaitu 16,996 > 3,124 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti penggunaan
media pembelajaran dan keaktifan belajar mahasiswa secara bersama-sama berpengaruh signifikan. Berdasarkan
kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi penggunaan
media pembelajaran dan keaktifan belajar mahasiswa akan diikuti peningkatan prestasi belajar mahasiswa, sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi variabel penggunaan
media pembelajaran dan keaktifan belajar mahasiswa akan diikuti penurunan akan prestasi
belajar mahasiswa. Sedangkan
koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,321, arti
dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel
penggunaan
media pembelajaran dan keaktifan belajar mahasiswa terhadap prestasi
belajar mahasiswa adalah
sebesar 32,1% sedangkan 67,9% dipengaruhi oleh
variabel lain.
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel penggunaan
media pembelajaran memberikan sumbangan relatif sebesar 48,3% dan sumbangan
efektif 15,5%. Variabel keaktifan belajar mahasiswa memberikan sumbangan relatif sebesar 51,7% dan sumbangan
efektif 16,6%. Dengan membandingkan nilai
sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel keaktifan belajar mahasiswa memiliki pengaruh yang lebih
dominan terhadap prestasi belajar mahasiswa dibandingkan
variabel penggunaan
media pembelajaran.
Kesimpulan
Dari
hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Penggunaan media pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap prestasi
belajar mahasiswa, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier berganda (uji t) diketahui bahwa thitung >
ttabel, yaitu 2,893
> 1,993 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,005, dengan sumbangan efektif sebesar 15,5%.
2.
Keaktifan
belajar mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap prestasi
belajar mahasiswa, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier berganda (uji t) diketahui bahwa thitung >
ttabel, yaitu 3,046
> 1,993
dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,003, dengan sumbangan efektif sebesar 16,6%.
3.
Penggunaan media pembelajaran dan keaktifan belajar mahasiswa berpengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa, dapat diterima. Hal ini
berdasarkan analisis variansi regresi
linier berganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung >
Ftabel, yaitu 16,996
> 3,124 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000.
4.
Hasil
uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,321 menunjukkan bahwa
besarnya pengaruh penggunaan
media pembelajaran dan keaktifan belajar mahasiswa terhadap prestasi
belajar mahasiswa, adalah sebesar 32,1% sedangkan 67,9% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
Daftar Pustaka
Arikunto,
Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad,
Azhar. 2007. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT. Raya Grafinda Perkasa.
Djamarah,
Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana,
Nana. 1990. Penelitian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sukmadinata.
Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi
Proses Penddikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tirtonegoro,
H. 2001. Anak Super Normal dan Program
Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara